YESUS MENCINTAIKU (KOMUNI PERTAMA 2015)
- Olivia F. K.
- Jun 28, 2015
- 2 min read
Yesus Mencintaiku adalah tema yang diambil dalam acara Komuni Pertama, tanggal 7 Juni 2015. Sudah menjadi hal yang umum pada Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus, anak-anak berumur minimal 8 tahun, menerima komuni pertamanya. Begitu juga yang dialami oleh 62 anak calon penerima komuni pertama Paroki Pandu. Pukul 08.15, dengan memakai pakaian berwarna putih, mereka berkumpul di aula gereja untuk mendapatkan pengarahan dari para pembimbing sebelum memasuki ruang gereja. Tak hanya para peserta komuni, para orangtuanya pun ikut sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk perayaan ucapan syukur anak-anak mereka. Setelah menerima pengarahan, mereka pun berjalan menuju gereja dan duduk di bangku yang sudah disediakan. Tepat pukul 09.15, misa yang dipersembahkan oleh Pastor Petrus A. Didi Tarmedi, OSC pun dimulai. Dalam homilinya, Pastor Didi menjelaskan makna kehadiran Kristus yang dilambangkan dengan cahaya; dan diharapkan anak-anak setelah menerima Tubuh dan Darah Kristus, mereka bisa membawa cahaya dan menerangi lingkungan sekitarnya. Memasuki Liturgi Ekaristi, diiringi paduan suara dari Campanela Voce, beberapa anak membawa persembahan berupa roti-anggur, bunga, buah, alat tulis-buku, dan mainan yang semuanya itu dirangkai dengan apik bernuansa warna biru dan putih oleh Ibu Meyta. Akhirnya tiba waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta, yaitu penyambutan komuni pertama. Tampak raut wajah yang antusias menunggu giliran maju ke depan untuk menerima hosti yang dicelup ke dalam anggur. Pastor Didi didampingi oleh satu orang prodiakon yang membawa anggur, menyuapkan hosti langsung ke mulut anak-anak. Setelah menerima hosti, banyak reaksi yang lucu dari anak-anak, ada yang tertawa, ada yang meringis, ada yang tersenyum. Akhirnya setelah mengikuti persiapan komuni selama kurang lebih 3 bulan, terjawab sudah bagaimana rasa sebuah hosti. Setelah misa berakhir, para peserta berfoto bersama Pastor Didi di altar, sementara para orangtua digiring menuju aula oleh beberapa orangtua yang bertugas menjadi tatib. Aula yang sudah dihiasi balon-balon biru putih dan layout meja kursi yang diatur sedemikian rupa, langsung ramai dengan hadirnya anak-anak, orangtua, pembimbing dan Pastor Didi. Acara ramah tamah itu pun makin ramai dengan beberapa acara yang dipandu oleh Bapak Beng-beng yang juga merupakan orangtua dari penerima komuni pertama. Ternyata bertepatan dengan hari istimewa ini, ada satu anak komuni pertama yang berulangtahun. Rasyha pun tampak terkejut ketika dirinya dipanggil ke depan oleh Bapak Beng-beng. Dikelilingi oleh teman-temannya, Rasyha pun meniup sebatang lilin atas ucapan syukur pada hari ulangtahunnya. MC pun menyemarakkan acara dengan berbagai pertanyaan. Anak-anak antusias untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Selain kuis, ada pula beberapa penampilan menyanyi dan drama dari beberapa kelompok peserta. Akhirnya sampai juga pada akhir acara yang ditutup dengan pembagian sertifikat, goodie bags dan acara berfoto bersama. Terimakasih kepada seluruh pembimbing, panitia dan para orangtua komuni pertama Pandu, karena tanpa kerjasama yang baik, acara yang istimewa untuk anak-anak ini tidak dapat berjalan dengan lancar.




Kommentare